KESETARAAN GENDER : KEADILAN TANPA PANDANG GENDER


Kesetaraan gender merujuk pada prinsip bahwa semua individu, tanpa memandang jenis kelamin mereka, memiliki hak yang sama untuk dihormati, diakui, dan diperlakukan secara adil dalam aspek kehidupan. Ini mencakup akses yang sama terhadap peluang pendidikan, pekerjaan, , kesehatan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan di semua tingkatan. Penting untuk memahami bahwa kesetaraan gender bukan hanya masalah perempuan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang memungkinkan setiap individu untuk mencapai potensi mereka tanpa diskriminasi berdasarkan jenis kelamin. Ini juga tentang mengakui bahwa gender bukanlah hal yang bersifat biner, tetapi merupakan spektrum yang luas, dan kesetaraan gender harus mencakup semua identitas gender.

Beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai kesetaraan gender sepenuhnya. Ini termasuk stereotip gender yang berakar dalam budaya, ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kesenjangan dalam pembayaran, diskriminasi dalam pengambilan keputusan politik, dan kekerasan gender. Untuk mewujudkan kesetaraan gender, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan individu. Ini melibatkan implementasi kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, kampanye kesadaran, pelatihan untuk mengatasi stereotip gender, dan pembentukan lingkungan yang mendukung untuk semua individu.

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2022 sebesar 0,459, turun 0,006 poin dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 0,465. Perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan indikator persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Persentase perempuan meningkat dari 34,87 persen tahun 2021 menjadi 36,95 persen, sedangkan persentase laki-laki meningkat dari 41,30 persen menjadi 42,06 persen pada tahun 2022.  Penting untuk menyadari bahwa pencapaian kesetaraan gender bukanlah tujuan yang dapat dicapai sekali saja dan berlangsung selamanya. Kesetaraan gender merupakan suatu perjalanan yang terus-menerus, memerlukan upaya berkelanjutan dalam mendorong perubahan sosial dan budaya. Artinya, perubahan dan pembaruan terus diperlukan agar masyarakat dapat terus maju menuju kesetaraan gender, dan ini melibatkan komitmen yang berkelanjutan dari berbagai pihak dalam masyarakat.

Di banyak tempat, perempuan masih dibayar lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang setara atau sebanding. Hal ini disebut sebagai kesenjangan upah gender. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor termasuk diskriminasi langsung, bias dalam promosi, dan tuntutan perawatan yang lebih tinggi bagi perempuan yang menghambat kemajuan karier mereka Ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan: Meskipun ada kemajuan dalam akses perempuan terhadap pendidikan di beberapa wilayah, masih ada banyak negara di mana perempuan dan anak perempuan dihambat untuk mengakses pendidikan yang sama dengan laki-laki. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kemiskinan, pernikahan anak, atau tradisi budaya yang memprioritaskan pendidikan anak laki-laki.

Mengatasi ketidaksetaraan gender dalam masyarakat adalah tugas yang kompleks dan memerlukan upaya terkoordinasi dari berbagai pihak. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan dari sistem masalah program pendidikan yang bertujuan untuk mengubah stereotip gender dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender dapat membantu mengubah persepsi dan perilaku masyarakat secara bertahap dan kebijakan dan undang-undang yang mendukung kesetaraan gender dan mengatasi diskriminasi gender. Hal ini mencakup kebijakan untuk menjamin upah yang sama untuk pekerjaan yang setara, melindungi hak-hak perempuan di tempat kerja, dan menghapus hambatan hukum yang menghambat partisipasi perempuan dalam kehidupan publik dan politik.

SDG nomor 5 secara khusus menargetkan mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan. Data Indeks Ketimpangan Gender (IKG) menunjukkan adanya peningkatan dalam dimensi pemberdayaan, terutama dalam akses pendidikan perempuan. Meskipun terdapat penurunan sedikit dalam IKG, tantangan seperti kesenjangan upah gender dan ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan masih menjadi isu yang perlu diatasi. Solusi-solusi seperti perubahan dalam program pendidikan untuk mengatasi stereotip gender, peningkatan kesadaran masyarakat, dan implementasi kebijakan yang mendukung kesetaraan gender merupakan langkah-langkah yang sesuai dengan agenda SDGs.


Sumber : https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2023/08/01/2042/indeks-ketimpangan-gender--ikg--2022.html



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERGESERAN BUDAYA DI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA JAWA BARAT

JAKARTA MERUBAH HIDUPKU