JAKARTA MERUBAH HIDUPKU

Sebagai seseorang yang lama tinggal di wilayah Jawa Barat khususnya Kota Tasikmalaya. Pada saat itu, tak pernah terpikir sedikitpun bagi aku untuk tinggal di Daerah Ibukota Jakarta. Beberapa kali aku ke Jakarta yang hanya mengikuti sebuah study tour, yang memang pada saat itu aku memiliki image yang buruk terhadap Jakarta baik dalam hal kriminalitas, dan juga biaya hidup yang hampir dua kali libat di kampung. Yang paling membedakan antara kampung aku dengan Jakarta ialah suhu dan hawa panas di sana yang dari pagi hingga malam sangat terasa panasnya. Selain itu, melihat langit dan awan di Jakarta yang sangat mengerikan karena tidak selayaknya langit dan awan pada umumnya yang berwarna biru dan putih melainkan berwarna gelap tertutupi oleh tingginya polusi di sana.
Namun takdir berkata lain, apa yang tidak terpikirkan oleh aku menjadi terwujud. Aku harus merantau dan hidup kurang lebih 3 tahun di sana untuk menyelesaikan pendidikan di Polstat STIS. Saat ini, akan genap dua tahun aku hidup di Jakarta. Selama dua tahun itu tidak banyak berubah dari hidupku. Tidak banyak berubah bukan berarti tidak ada sama sekali karena aku yang sering pulang pergi Jakarta-Kampungku.
Hal-hal yang Jakarta ubah dari
hidupku yang lalu ialah aku yang tidak pernah main sampai malam di Jakarta aku
bisa main sampe malam karena kondisi kotanya yang memungkinkan untuk itu. Di
Jakarta yang aku temui merupakan kota yang tidak pernah tidur karena 24 jam di
sana masih banyak orang yang beraktivitas baik bekerja, nongkrong, dan lainnya.
Jika dibandingkan dengan daerah asalku yang setelah jam 8 malam ke atas sudah
sepi seperti kota mati. Dan hal tersebut juga membuat aku sering begadang atau
tidur di atas jam 12 malam yang asalnya aku biasa tidur jam 9 malam. Mungkin
bukan itu saja asalan mengapa aku sering begadang akan tetapi faktor lingkungan
di Jakarta yang membuatku bisa begadang.
Terkait dengan kondisi suhu di Jakarta yang membuat hidupku berubah juga ialah aku yang tidak terbiasa menggunakan air conditioner menjadi kecanduan dengan air conditioner. Hal itu disebabkan pula karena aku tidak kuat dengan panasnya Jakarta dan tipe kulitku yang mudah sekali berkeringat. Hal itu pula membuat kebiasanku yang mandi satu bahkan seharian tidak mandi dengan yang sekarang karena hidup di Jakarta yang bisa mandi tiga kali sehari.
Satu lagi yang Jakarta ubah dari diri aku ialah kebiasaan yang kemana-mana aku selalu menggunakan motor pribadi dan sekarang setelah hidup di Jakarta menjadi lebih memilih untuk naik angkutan umum karena praktis dan semua akses di dalam kotanya telah terjangkau. Mungkin itu saja beberapa hal yang menurut aku mengubah hidupku karena telah hampir dua tahun hidup di Jakarta. Mungkin terasa sepele tetapi tetap merubah.
Komentar
Posting Komentar