AKU DAN TPKI

 

        Di awal semester 4 ini, dipertemukan dengan beberapa mata kuliah salah satunya mata kuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Pada saat mendengar mata kuliah itu aku sudah berfikir bahwa tidak lama lagi aku harus menyusun tugas akhir untuk syarat kelulusanku. Lanjut pada awal perkuliahan mata kuliah TPKI ini yang di awali dengan perkenalan dengan dosen pengampu mata kuliah TPKI ini. Dosen pengampu yang diamanahi untuk mengajar mata kuliah ini untuk kelas 2D31 atau kelasku ini adalah Ibu Siskarossa Ika Oktora, S.St., M.Stat. Pada saat pertemuan pertama itu kesan pertama aku kepada Ibu Siska adalah tinggi dan setelah mendengar ketentuan-ketentuan pada saat perkuliahan dengan beliau kesan lainnya ialah tegas.

            Pada saat itu juga, aku masih berfikir bahwa mata kuliah ini tergolong mudah karena berkaitan dengan hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada saat memulai menulis sebuah tugas akhir nantinya. Pertemuan pertama masih tergolong santai akan tetapi untuk pertemuan setelahnya yang mengharuskan kita membaca ulang materi pada pertemuan minggu lalunya untuk dites secara acak untuk menjawab pertanyaan random juga yang dilontarkan oleh Ibu Siska atau istilahnya kuis lisan. Oleh karena itu, sebelum bertemu dengan mata kuliah ini menjadikan kita harus belajar dan memahami dari materi minggu lalu yang telah ibu jelaskan dan juga sebelum materi pertemuan setelahnya yang pastinya diberi tugas untuk membuat blog dengan berbagai tema yang ditetapkan oleh Ibu Siska. Di awal-awal masih dapat menyelesaikannya dengan mudah akan tetapi diakhir-akhirnya terasa berat untuk mengejakannya karena banyak tugas juga dari mata kuliah lain. Selain tugas tersebut terdapat juga tugas kelompok yang ditugaskan untuk membuat suatu contoh tugas akhir dengan tema yang telah ditetapkan untuk masing-masing kelompok. Kelompokku berisi lima orang ,yaitu: ani, izzat, anna, bibah, dan aku sendiri. kelompokku mendapatkan tema terkait dengan kesehatan.

            Minggu demi minggu aku lewati dengan penuh rasa berat aku tetap jalani. Progres kelompokku yang tergolong masih aman-aman saja akan tetapi ada suatu problem yang mengharuskan kelompok kita sempat berfikiran untuk berganti judul yang disebabkan oleh ketidakketersediaan data untuk umur ibu saat persalinan pertama dan beberapa data lainnya akan tetapi progres karya tulis ilmiah yang telah kami buat sudah setengah jalan. Dengan beberapa pertimbangan dan masukkan dari teman-teman kelompok lain akhirnya kita memustuskan untuk merubah saja judulnya agar tidak menghighlight salah satu faktornya saja. Setelah permasalan itu selesai, muncullah masalah baru yang berkaitan dengan data yang digunakan melanggar beberapa asumsi klasik yang perlu dilakukan treatment untuk menyelesaikannya. Sudah beberapa cara kelompok kami coba dan pada akhirnya bertanya kepada ibu untuk menyelesaikan terkait permasalahan tersebut dan Ibu Siska mambantu menjawab permalasan kami dan ternyata benar bisa dengan apa yang dikatan ibu. Sembari menyelesaikan tugas kelompok itu, tiap hari dimana TPKI ini ada aku terus merasa degdegan karena hingga pertemuan 12 namaki belum terpanggil untuk menjawab soal kuis lisannya dsn akhirnya pada pertemuan 12 namaku terpanggil sehingga aku lega pada saat itu. Untuk tugas blog TPKI ini yang paling berat menurutku ialah tugas blog yang menceritakan diri sendiri. Jujur saja untuk menilai diri sendiri dan menceritakannya hal yang sulit bagiku.

Padatnya perkuliahan diminggu-minggu akhir dan numpuknya tugas-tugas dari mata kuliah lain juga yang tentunya mengharuskan aku begadang untuk menyelesaikannya dan pada akhirnya badai tersebut telah usai dan timbul badai lainnya yaitu Ujian Akhir Semester (UAS). Mungkin mata kuliah ini aku merasa terbebani namun pasti akan ada efek yang membantu aku untuk menyelesaikan tugas akhir aku kedepannya. Terimakasih untuk Ibu Siska yang telah mengajar, membimbing, dan memberikan masukan ketika  menghadapi masalah-masalah terkait dengan membuat sebuah karya tulis ilmiah dan juga tidak lupa terimakasih kepada teman-teman khususnya kelompok 2 yang telah bekerja sama menyelesaikan tugas kelompoknya. Terimakasih Teknik Penulisan Karya Ilmiah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERGESERAN BUDAYA DI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA JAWA BARAT

Gambar
                              Di era globalisasi ini telah membawa banyak perubahan di segala sektor baik ekonomi, sosial, dan budaya. Terkait dengan budaya, era globalisasi telah membawa budaya dan teknologi hingga ke wilayah masyarakat adat. Tentu saja hal tersebut membuat tatanan sosial dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat adat akan terpengaruh. Globalisasi akan menyebabkan terbuka lebarnya akses informasi terkait hal-hal yang bertentagan dengan kepercayaan masyarakat adat. Perubahan nilai budaya dan sosial pada masyarakat Indonesia yang dicirikan dengan beberapa dampak yang diakibatkan dan juga perubahan perilaku masyarakat. Pengaruh globalisasi ini berkaitan dengan adanya modernisasi sehingga modernisasi seringkali membawa perubahan yang signifikan seperti pada cara hidup, nilai, dan kepercayaan masyarakat adat, yang kemudian dapat mempengaruhi identitas budaya, keberlanjutan lingkungan, d...
Baca selengkapnya

JAKARTA MERUBAH HIDUPKU

Gambar
sumber: Flip Globe by Aditya R        Sebagai seseorang yang lama tinggal di wilayah Jawa Barat khususnya Kota Tasikmalaya. Pada saat itu, tak pernah terpikir sedikitpun bagi aku untuk tinggal di Daerah Ibukota Jakarta. Beberapa kali aku ke Jakarta yang hanya mengikuti sebuah  study tour , yang memang pada saat itu aku memiliki  image  yang buruk terhadap Jakarta baik dalam hal kriminalitas, dan juga biaya hidup yang hampir dua kali libat di kampung. Yang paling membedakan antara kampung aku dengan Jakarta ialah suhu dan hawa panas di sana yang dari pagi hingga malam sangat terasa panasnya. Selain itu, melihat langit dan awan di Jakarta yang sangat mengerikan karena tidak selayaknya langit dan awan pada umumnya yang berwarna biru dan putih melainkan berwarna gelap tertutupi oleh tingginya polusi di sana.      Namun takdir berkata lain, apa yang tidak terpikirkan oleh aku menjadi terwujud. Aku harus merantau dan hidup kurang lebih ...
Baca selengkapnya

KESETARAAN GENDER : KEADILAN TANPA PANDANG GENDER

Kesetaraan gender merujuk pada prinsip bahwa semua individu, tanpa memandang jenis kelamin mereka, memiliki hak yang sama untuk dihormati, diakui, dan diperlakukan secara adil dalam aspek kehidupan. Ini mencakup akses yang sama terhadap peluang pendidikan, pekerjaan, , kesehatan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan di semua tingkatan. Penting untuk memahami bahwa kesetaraan gender bukan hanya masalah perempuan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang memungkinkan setiap individu untuk mencapai potensi mereka tanpa diskriminasi berdasarkan jenis kelamin. Ini juga tentang mengakui bahwa gender bukanlah hal yang bersifat biner, tetapi merupakan spektrum yang luas, dan kesetaraan gender harus mencakup semua identitas gender. Beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai kesetaraan gender sepenuhnya. Ini termasuk stereotip gender yang berakar dalam budaya, ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kesenjangan dalam pembayaran, diskriminasi dalam pen...
Baca selengkapnya